Kelebihan & Kekurangan Bata Merah, Batako, Batu Kapur, dan Bata Ringan

Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi seluruh isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun dari segi artistik bangunan. Bahan mentah pembuatan dinding bangunan dibedakan atas :

Dinding batu bata merupakan dinding yang paling banyak digunakan dalam pembangunan gedung baik gedung sederhana, perumahan, atau gedung berukuran besar. Oleh karena itu dinding batu bata mempunyai seni tersendiri dalam sistem pemasangannya.

1. Dinding Batu Bata/Bata Merah
Batu bata adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah.

Contoh penggunaan batu bata

Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Tidak semua tanah liat bisa digunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Bata merah umumnya memiliki ukuran panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm. Ukurannya yang kecil memberikan kemudahan dalam hal pengangkutan,sangat bisa digunakan untuk membentuk bidang kecil,murah harganya,mudah pula mendapatkannya.

Bahan baku yang dibutuhkan untuk memasang dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Saat pemasangan tidak memerlukan perekat khusus, untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Sedangkan untuk dinding yang tidak harus kedap air dapat menggunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

Spesifikasi Bata Merah:

  • Berat jenis kering : 1500 kg/m3
  • Berat jenis normal : 2000 kg/m3
  • Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
  • Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
  • Tebal spesi : 20 – 30 mm
  • Ketahanan terhadap api : 2 jam
  • Jumlah (kebutuhan) bata merah per 1 m2 : 30 – 35 buah tanpa construction waste

Kelebihan Bata Merah:

  • Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan
  • Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
  • Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
  • Mudah untuk membentuk bidang kecil
  • Murah harganya
  • Mudah mendapatkannya
  • Perekatnya tidak perlu yang khusus.
  • Tahan panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.

Kekurangan Bata Merah:

  • Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
  • Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
  • Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya.
  • Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak.
  • Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
  • Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
  • Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
  • Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan.

2. Dinding Batu Kapur
Dinding ini banyak digunakan diperdasaan, rumah rakyat, pagar pembatas, atau rumah sederhana.

Dinding batu kapur

Kelebihan menggunakan batu kapur
  • Harga dinding batu kapur sangat murah
  • waktu pemasangan cepat dan memerlukan sedikit adukan semen-pasir
  • bila sudah diplester dinding ini tidak terlihat dari tanah atau kapur
Kekurangan menggunakan batu kapur
  • Dinding ini memerlukan kolom praktis setiap 2.5 m
3. Dinding Batako
Material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara.
Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.

Pasangan dinding batako

Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako atau Bata press dalam 1 m2 biasanya cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus, dan ukurannya lebih presisi jika dibandingkan bata merah.
Ukuran batako press pada umumnya adalah panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 18-20 cm. Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 15 buah batako press. Biasanya batako press dipilih untuk memperingan beban struktur sebuah bangunan, mempercepat pelaksanaan, dan meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding.
Bahan baku yang digunakan untuk pemasangan batako pres adalah mortar yang komposisinya adalah semen (PC) dan pasir ayak.
Spesifikasi Batako Press:
  • Berat jenis kering (?) : 950 kg/m3
  • Berat jenis normal (?) : 1000 kg/m3
  • Kuat tekan : 5,5 N/mm²
  • Konduktifitas termis : 0,339 W/mK
  • Tebal spesi : 20–30 mm
  • Ketahanan terhadap api : 4 jam
  • Jumlah (kebutuhan) batako press per 1 m2 : 20 – 25 buah tanpa construction waste
Kelebihan Dinding Batako Press:
  • Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan.
  • Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.
  • Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.
  • Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.
  • Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
  • Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.
  • Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
  • Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
  • Pemasangan lebih cepat.
  • Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Kekurangan Dinding Batako Press:
  • Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
  • Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
  • Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.
4. Dinding Bata Ringan (Hebel atau Celcon)
Banyak di antara kita yang mengenal jenis batu ini, bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Kemudian pertanyaan yang beredar dimasyarakat tentunya adalah apakah bata ringan sudah bisa menggantikan bata merah baik tinjauan dari harga, kekuatan, kemudahan mendapatkannya, motode pemasangan dan lain-lain. Agar lebih dalam, mari kita bedah satu-satu agar kita bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Bata hebel/celcon dibuat dengan mesin di pabrik. Dinding bata hebel/celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding yang mutu kualitasnya tinggi. Penjualan bata jenis ini tidak ada pada agen atau toko material. Melainkan harus memesan terlebih dahulu.

Pasangan bata ringan

Ukuran pada umumnya adalah: panjang 60 cm, tinggi 20 cm dengan ketebalan antara 8 cm -10 cm. Campuran atau komposisi bahannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Untuk pemasangan pada dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 8 buah bata ringan.
Pemasangan bata ringan ini cukup mudah, bisa langsung diberi acian tanpa harus diplester terlebih dahulu dengan menggunakan semen khusus. Semen khusus hanya perlu diberi campuran air. Namun pemasangan bata ringan juga dapat menggunakan pasir dan semen seperti pemasangan pada batako, bata press dan bata merah.
Spesifikasi Bata Ringan:
  • Berat jenis kering : 520 kg/m3
  • Berat jenis normal : 650 kg/m3
  • Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
  • Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
  • Tebal spesi : 3 mm
  • Ketahanan terhadap api : 4 jam
  • Jumlah (kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction waste.
Kelebihan Bata Ringan:
  • Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
  • Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
  • Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
  • Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
  • Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
  • Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
  • Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
  • Mempunyai kekedapan suara yang baik.
  • Kuat tekan yang tinggi.
  • Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Kekurangan Bata Ringan:
  • Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.
  • Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
  • Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
  • Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.
  • Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
  • Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini.
  • Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan. Batako press adalah jenis material penutup dinding yang paling ringan dan ekonomis berdasarkan tinjauan biaya, namun memiliki kekurangan seperti tidak terlalu baik meredam suara. Sementara batu bata konvensional cukup berat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi load factor dari struktur bangunan. Sementara bata ringan memiliki keuntungan diantaranya pekerjaan lebih rapih dan presisi, tidak memerlukan banyak mortar untuk spesinya namun harganya relatif lebih mahal dibandingkan batako dan batu bata biasa.

Mencegah dan Mengatasi Bak Cuci Piring yang Tersumbat

Bagi anda yang mempunyai bak cuci piring yang menyatu dengan kitchen set biasanya dibuat pusing jika saluran pembuangannya tersumbat sehingga air pembuangan tidak bisa mengalir dengan lancar. Hal ini diakibatkan oleh kotoran limbah dapur yang nyangkut di instalasi pipa pembuangan, untuk itu sebelum anda membangun tempat cuci piring yang menyatu dengan kitchen set sebaiknya membuat perencanaan yang matang.

Ada beberapa tips dan trik agar saluran pembuagan cuci piring anda tidak tersumbat, antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran pipa pembuangan
Lubang pembuangan dari bak cuci piring rata-rata ukurannya 1″ sehingga biasanya pengguna menyambungkan langsung dengan pipa ukuran yang sama, ini akan mengundang mudahnya saluran tersumbat karena keterbatasan diameter pipa, sebaiknya anda menggunakan pipa yang lebih besar yaitu pipa dengan ukuran 2″. karena dari bak cuci piring ukuran pembuangannya hanya ukuran 1″ anda bisa sambung dengan pipa sambungan 1″ ke 2″

2. Terlalu Banyak Belokan
Kotoran yang menyumbat saluran pembuangan dari bak cuci piring biasanya berada di sekitar belokan, sehingga buatlah sedemikian rupa agar belokan tidak terlalu banyak.

3. Rajin membersihkan saringan
Pada bak cuci piring biasanya terdapat saringan yang menyaring kotoran agar tidak masuk ke instalasi pembuangan, rajin-rajinlah anda membersihkan saringan ini, dan lakukan pergantian saringan dengan rutin.

4. Jangan membuang ampas kopi
Karena ampas kopi ukurannya sangat kecil, biasanya lolos dari saringan di bak cuci piring, tetapi ampas kopi adalah biang utama penyebab tersumbatnya saluran pembuangan, sehingga jangan sekali-kali anda membuang ampas kopi ke saluran pembuangan.

5. Cairan anti sumbat
Jika pipa pembuangan anda terlanjur tersumbat, cara mengatasinya anda bisa menggunakan cairan yang banyak dijual di toko-toko pembangunan, baca petunjuk pemakaiannya dan ikuti semua langkah-langkahnya, jika kotorannya masih membandel anda bisa memasukkan selang ke saluran pembuangan dan aliri dengan air yang bertekanan tinggi.

Sumber: http://tabloidrumahidaman.blogspot.com

Teknik Acian yang Benar dan Berkualitas

Salah satu penyebab tembok retak adalah kualitas acian yang kurang sempurna. Mencegah tembok retak adalah biayanya lebih murah dari pada anda memperbaiki, untuk itu kualitas tembok harus mendaptkan perhatian, mulai dari bahan materialnya dan pekerjaannya.

Meski terkesan mudah dan sederhana, hasil pengacian pada dinding tidaklah sebagus yang kita kira. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, anda harus memperhatikan prosesnya langkah demi langkah dengan cermat.

Poin pertama acian dinding yang harus Anda perhatikan adalah plesteran pada dinding rumah yang akan anda aci. Aplikasi acian sangat tergantung dari kualitas plesteran. Kualitas plesteran yang baik akan menghasilkan acian dinding tembok rumah yang baik pula.

Plesteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian dinding. Jika pasir yang digunakan untuk plesteran mengandung lumpur terlalu tinggi, maka akan terjadi penyusutan sehingga plesteran akan retak yang berakibat retak dinding tembok rumah.

Untuk itu sebelum dilakukan acian, plesteran harus kering dan tidak terjadi lagi penyusutan. Seharusnya acian dinding dilakukan pada plesteran berumur 2-3 minggu untuk dinding dalam sedangkan untuk dinding luar bisa lebih cepat (2 minggu). Apabila acian terlalu cepat dilakukan maka dapat menimbulkan retak pada acian.

Jika dinding bata sangat basah pada saat dilakukan plesteran, maka air akan terperangkap sehingga diperlukan waktu lama untuk mengeluarkan air tersebut. Sebaliknya permukaan plesteran yang kering juga berpengaruh buruk terhadap hasil acian.

Sebelum melakukan acian, basahi dulu permukaan plesteran dengan air. Hal tersebut penting untuk menghindari agar acian atau white mortar tidak terlalu cepat kering. Semen pada white mortar sangat membutuhkan air untuk proses hidrasi. Jika acian terlalu cepat kering maka hasil acian akan lunak dan permukaan acian akan berdebu.

Apabila waktu yang dibutuhkan dari selesai penghamparan acian sampai acian dapat dipoles sekitar 20-30 menit, maka kelembaban plesteran cukup. Tetapi apabila kurang dari 20 menit berarti plesteran terlalu kering, dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembab.

Tebal acian juga mempengaruhi kulitas hasilnya. Tebal acian seharusnya adalah 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan mengering terlalu cepat. Apabila lapisan pertama kurang dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.

Apabila pada plesteran terdapat banyak lubang maka satu hari sebelum dilakukan acian, lubang – lubang tersebut harus ditutup. Apabila tebal acian lebih dari 3 mm, maka harus dilakukan dua lapis. Biarkan lapisan pertama kering selama beberapa hari baru dilakukan lapisan berikutnya.

Sumber: http://tabloidrumahidaman.blogspot.com